Selama ini kuliner khas Makassar yang paling terkenal mungkin hanya coto. Maklumlah, coto sudah menjadi semacam ikon untuk kuliner Makassar selama bertahun-tahun. Mencari coto di daerah lain relatif lebih mudah daripada makanan khas Makassar lainnya, padahal coto hanya salah satu pilihan kuliner di antara berderet kuliner khas Makassar lainnya.
Karena coto sudah cukup terkenal, maka sepertinya saya tidak perlu berbicara panjang lebar soal makanan ini karena saya rasa sebagian besar teman-teman pasti sudah pernah merasakan coto atau setidaknya pernah mendengar makanan yang berisi daging dan jeroan sapi dengan kuah yang dicampur kacang ini.
Kita melangkah ke pilihan kuliner yang lain saja yuk.
Pallubasa. Makanan ini sepintas mirip coto, isinya juga jeroan dan daging meski kebanyakan diambil dari hewan kerbau, bukan sapi. Perbedaan terbesar mungkin ada pada kuahnya, kuah pallubasa lebih encer dan diberi tambahan parutan kelapa yang sudah digoreng.
Pallubasa
Kalau coto dimakan bersama ketupat, maka pasangan paling pas untuk pallubasa adalah nasi. Kadang orang juga menambahkan sebutir telur setengah matang dalam semangkuk pallubasanya atau sering disebut sebagai “alas”.
Harga semangkuk pallubasa berkisar antara Rp. 9.000,- s/d Rp. 15.000,- belum termasuk sepirin nasi. Pallubasa paling terkenal adalah pallubasa Jl. Serigala dan Jl. Onta.
Sop Saudara. Namanya aneh ya ? Saudara koq dibikin sop ? Jangan tertipu, itu sekadar nama dengan berbagai cerita asal muasalnya. Sop Saudara hampir mirip dengan sop biasa kecuali bahwa bumbu yang digunakan lebih beragam dengan isi yang juga lebih beragam.
Sop Saudara dan Ikan Bakar
Sop (atau sup) biasa berisi daging ayam, tapi sop saudara diisi dengan bagian tubuh sapi. Sebagai tambahan pada seporsi sop saudara diisikan laksa dan kentang goreng, biasanya dibentuk bola-bola kecil. Tambahan lainnya, secuil paru sapi yang digoreng.
Teman terbaik sop saudara adalah sepiring nasi dan seporsi ikan bandeng bakar yang ditambahi sambel, entah sambel kacang atau sambel tomat. Harga semangkuk sop saudara sekitar Rp. 8.000 – Rp. 15.000,- belum termasuk nasi dan ikan bandeng. Warung sop saudara yang paling terkenal ada di Jl. Irian, tapi jangan kuatir karena pilihan sop saudara-sama seperti coto-sangat banyak di Makassar atau di kabupaten Pangkep yang dipercaya sebagai kota asal makanan ini.
Mie Kering ( sumber : makanlagilagimakan.wordpress.com)
Mie Kering. Bentuknya mirip dengan Ifu Mie, mie yang digoreng hingga kering dan renyah kemudian disiram dengan kuah kental berisi seafood atau daging ayam serta potongan-potongan sawi hijau. Bau bawang putih biasanya sangat terasa pada kuah mie kering, jadi anda yang tidak tahan dengan bau tajam dari bawang putih maka makanan ini sepertinya kurang pas untuk anda santap.
Porsi mie kering juga biasanya lumayan besar dan tidak perlu ditemani nasi atau karbohidrat lainnya. Harganya berkisar antara Rp. 15.000 hingga Rp. 17.000. Mie kering paling terkenal adalah Mie Titi yang sudah punya cabang di beberapa tempat di Makassar. Pilihan lainnya ada Mie Cheng, Mie Awa atau Mie Anto. Perbedaan tiap-tiap warung biasanya tipis dan pilihan dikembalikan kepada selera masing-masing.
Konro. Nah, ini satu lagi primadona kuliner Makassar. Isinya adalah daging iga yang disajikan dengan campuran kuah mirip kuah sup. Iganya lagi-lagi iga sapi. Sekarang ini ada inovasi baru yaitu konro bakar. Iganya tetap iga sapi dengan cara penyajian yang berbeda. Iga terlebih dahulu dibakar sebelum disajikan dengan bumbu kacang yang mirip dengan bumbu sate.
Konro Bakar
Teman terbaik untuk konro adalah sepiring nasi. Harga seporsi konro beserta nasi memang relatif paling mahal dibanding kuliner yang lain, mungkin karena bahan bakunya yang tidak gampang dicari. Biasanya seporsi konro dan nasi dibanderol seharga Rp. 30.000,- dan warung konro paling terkenal adalah Konro Karebosi yang terletak tidak jauh dari alun-alun kota makassar yaitu lapangan Karebosi.
Seafood a la Makassar. Makassar adalah salah satu surga para penikmat makanan laut atau seafood. Karena pantai dan lautnya yang relatif masih bersih maka hasil lautnyapun jadi lebih gurih. Ikan, kerang, kepiting dan udang biasanya disajikan dengan bumbu minor. Tidak perlu banyak-banyak bumbu karena biasanya justru mengubah rasa asli dari makanan laut tersebut.
Seafood Makassar (sumber:icip2kuliner.blogspot.com)
Harga untuk seporsi makanan laut atau seafood Makassar beragam. Mulai dari yang harga ribuan, belasan ribu hingga puluhan ribu. Tergantung tempat dan ukuran makanan tentu saja. Pilihannya pun beragam, dari RM. Paotere, RM.Apong, RM. Dinar dan lain-lain.
Di atas itu adalah pilihan kuliner kelas berat, bagaimana untuk kuliner selingan lainnya ? ada beberapa pilihan untuk makanan ringan khas Makassar dan salah satu yang paling terkenal adalah pisang ijo.
Pisang ijo adalah pisang raja yang dibungkus tepung yang berwarna hijau kemudian disajikan dengan fla kental yang manis sebelum ditambah dengan sirup, susu serta es batu. Pisang ijo adalah pilihan pas di kala matahari sedang menyengat. Harga seporsinya beragam, antara Rp. 7.000 hingga Rp. 20.000 tergantung tempatnya. Warung pisang ijo yang paling terkenal adalah Bravo,tempat yang jadi langganan para artis atau public figure lainnya.
Pallubutung. Sama dengan pisang ijo, pallu butung juga berbahan dasar pisang tapi tidak ditutup dengan tepung. Pisang dipotong kecil-kecil dan ditaburi fla yang sama kentalnya. Sebagai pelengkap, pallu butung? juga diberi es batu dan sirup. Untuk pallubutung dan pisang ijo, sirup yang paling pas adalah sirup DHT, sirup khas Makassar yang isinya adalah sari pisang ambon dan berwarna merah.
Ragam kue-kue khas Makassar ( foto dari berbagai sumber )
Pisang Epe. Lagi-lagi pisang, yah sepertinya orang Bugis-Makassar memang primata sejati karena begitu doyan pada pisang. Nah, pisang epe ini sebenarnya mudah saja. Bahan dasarnya adalah pisang raja yang dibakar dan kemudian dijepit ( diepe ) setelah itu dilumuri dengan kuah dari gula merah yang dicairkan. Untuk penambah rasa, gula merahnya diberi tambahan lain. Ada yang diberi rasa durian, keju dan bahkan cokelat. Pantai Losari adalah tempat paling pas untuk merasakan pisang epe, sambil memandangi laut di malam hari. Harga per porsinya berkisar antara Rp. 7.000 s/d Rp. 10.000
Barongko. Satu lagi panganan khas Makassar yang menggunakan pisang sebagai bahan dasarnya. Barongko menggunakan pisang yang sudah matang yang kemudian dihaluskan dan dicampur bahan lain seperti gula pasir. Karena pembuatannya yang agak rumit maka barongko memang agak sulit didapat di pasaran. Barongko biasanya keluar pada perhelatan khusus seperti acara pernikahan.
Jalangkote. Dalam bahasa Indonesia, jalangkote biasa dikenal dengan nama pastel. Isinya juga sama, wortel, sedikit daging dan kadang laksa. Jalangkote dimakan dengan sambel cair, di Makassar dikenal dengan sambel kuning.
Nah, demikianlah deretan kuliner khas Makassar yang saya yakin akan cukup menggoda selera anda. Sebenarnya masih banyak pilihan kuliner lainnya yang bisa anda temukan di Makassar, tapi tentunya akan memakan halaman yang panjang kalau harus dituliskan semuanya. Setidaknya, deretan kuliner di atas bisa jadi pembuka jalan untuk tulisan tentang kuliner lainnya. Semoga pula bisa jadi pegangan bagi anda yang ingin berwisata ke Makassar. Jadi ? Kami tunggu di Makassar ya ?